Followers

Thursday, October 15, 2015

CEMBURU DENGKI

Nurliyana Abdullah's photo.

Cemburu dengki itu memang satu penyakit tetapi boleh saja dikatakan bukan penyakit kalau memang di lokasi selayaknya.

Cemburu membabi buta itu buruk kesannya yang kekadang menyesal tak guna kesan ia cipta api sengketa.

Ada yang cemburu dengki tetapi diam ia berusaha sendiri untuk lebih gigih dan ini cukup baik dan harus menjadi amalan.

misalnya cemburu kejayaan jepun, kejayaan korea atau negara lain dan kita terus berusaha semacam mereka maka itu sesuatu yang harus dan itu sebab Nabi kata belajarlah hingga ke negara china.

Bila kita cemburu kejayaan seseorang misalnya dan kemudian kita lontar kata menghina kepada yang berkenaan itu sebenarnya tidak sekali menjatuhkan orang yang dihina sebalik yang menghina itu jadi tidak baik sebab sudah diketahui perangainya memang begitu kata kawan2 dan kesannya menjadi kita kehilangan kawan.

Dalam kritik ini saya berpeggang kata2nya KENNETH TYNAN yang menjelaskan seorang kritikus itu ialah orang yang tahu jalan tetapi tidak bijak atau tahu mengendarai kenderaan.

Sementara itu HEMINGWAY kata itu kritikus2 yang fasih kekadang adalah hakim yang parah.

Memang kritik itu diperlukan dalam hidup kita tetapi yang kritik juga jangan hanya pandai berkata agar yang dikritik berkata berhemah sedang dirinya sendiri tidak berhemah.

Misalnya kalau kita kritik seseorang, rasanya elok kalau kita katakan begini " karya kamu memang bagus, tetapi apa kata kalau kamu menambah ayat itu begini dan begitu..." saya rasa ini lagi baik dan menyenangkan kecualilah kalau memang mencari musuh alias gaduh dan kalau perempuan gaduh memang buruk perangi suami oleh lari.

Kalau misalnya kita kritik karya Khairul Anwar, harusnya kita kaji kehidupan Khairil Anwar terlebih dahulu dan demikian juga kalau kita kritik Pak Samad Said atau siapa saja, tetapi sebaliknya kalau main hentam keromo maka akan kena juga batang hidung kita sediri kecualilah kesan cemburu dengki yang meluap2.

Kekakadang juga kita kritik seorang penulis yang kritik kerajaan dan kemudian dalam kepala seolah dia itu ahli parti pembangkang, padahal sebenarnya tidak dan itu sudah meleset sebab penulis dan politikus dua perkara berbeza sama juga maksudnya politikus dan negarawan yang maksudnya tidak sama perjuangan mereka.

Nah, itu sebab kalau kita cemburu dan dengki kita sendiri berusah untuk jadi hebat maka itu baik sikapnya tetapi jika cemburi dengki dalam hati busuk dan ada sikap budaya membusuk maka sampai bilapun diri sediri tidak akan maju dan akan terus di belakang.

Makanya kita ini harus banyak brIQRA dan banyak kenalan di mana-mana bukan mencari musuh yang akhirnya diri menjadi kera sumbang di hutan dan keadaan itu menjadi hebahan teman2nya sendiri. malulah jadinya!


salam muharam duhai kawan2

NURLIYANA ABDULLAH
tenom

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.