Followers

Monday, June 22, 2015

PEMBOHONG

 
Ismaily Bungsu C's photo.

SAYA baru saja menerima Whatsapp dari seorang teman yang mahu saya menulis soal bohong dan rasanya sesuai juga saya bercakap kasus ini dibulan puasa sebelum sampai waktunya sungkai.

Memang di sekitar kita ini sering saya diketemukan dengan manusia pembohong dan rasanya berbohong itu seolah menjadi budaya dalam dirinya atau barangkali memang menjadi budaya di rumah sejak kecil melihat orang di sekelilingnya suka berbohong.

Saya merujuk kenyataan MONTAIGNE yang menyatakan seseorang yang berbohong itu adalah seorang yang sangat luar biasa, tetapi dia begitu pengecut menghadapi sesamanya manusia.

Nabi Muhammad bersabda bohong itu ibu dari segala macam dosa dan memang kalau seorang yang akui agamawan atau pemimpin kala berbohong lagi bahaya banding bohong orang biasa.

Bohong itu sebenarnya menghampiri dosa fitnah sebab sekali menjadi saksi bohong maka secara tak langsung ia menempah dosa di akhirat nanti dan kita akan lihat manusia bohong tidak akan aman hidupnya di dunia ini.

Saya banyak sangat memerhatikan teman2 yang bohong selalu saja dihindari dan ramai tidak suka, kalau ada yang suka pemimpin berbohong itu makna bukan kerana bohongnya tetapi kerasa kuasanya boleh kasih kekayaan mendadak.

Bila seseorang itu berbohong dan kemudian tidak mengakuinya melakukan, maka kesannya prasangka akan mula menjalar lingkar dan di situ akan ada bibit2 wasangka kepada orang lain yang tidak berdosa.

Kalau memang diri melakukan kesilapan, mengakuinya itu sesuatu yang cukup kita hormati dan bukan mendapatkan seribu alasan untuk menutup kesalahan diri sendiri.

Barangkali ini bisa kita fikirkan bersama dan jelaslah bohong itu jalan laluan ke neraka yang di sana apinya panas membakar.


ISMAILY BUNGSU
sabah
 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.