Followers

Sunday, January 25, 2015

Larangan Merokok di Sekolah - Oleh: Haris Luqman Hakim

 

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Ungkapan peribahasa itu cukup jelas artinya, yup… murid biasanya akan meniru apa yang dilakukan gurunya. 
 
Maka diharapkan guru akan memberi contoh yang baik. Mereka semua adalah anak-anak yang “di titipkan” para orang tua masing-masing di sekolah untuk mendapatkan pendidikan dan bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. 
 
Bukan hanya pengetahuan akademik, tapi pembentukan karakter murid-murid juga dituntut menjadi lebih baik lagi.

Dengan itu kemarin, sekolah tempat gue mengabdi mendapatkan surat dari Dinas Pendidikan. 
 
Yang isi bahasan pokoknya adalah upaya untuk mengurangi dampak rokok terhadap gangguan kesehatan termasuk dikalangan pelajar. 
 
Berhubungan dengan upaya tersebut, kami para guru diharapkan melakukan hal-hal berikut:
                                              
  • Diharapkan sekolah membuat aturan larangan merokok, karena asap rokok dapat merusak kesehatan lingkungan. Dengan alasan asap rokok yang menempel di sofa, baju, karpet, dan benda-benda lain akan meninggalkan racun yang tidak baik apabila dihirup.
  • Melakukan penolakan terhadap iklan, promosi dan kerjasama yang dilakukan oleh perusahaan rokok dalam bentuk apapun untuk penyelenggaraan pendidikan.
  • Memberlakukan larangan adanya billboard, reklame, pamflet, dan bentuk-bentuk iklan lainnya dari perusahaan rokok beredar atau dipasang di lingkungan sekolah.
  • Membuat larangan menjual rokok di kantin, toko, koperasi, atau bentuk penjualan lain di lingkungan sekolah.
  • Memasang tanda Bebas Asap Rokok di lingkungan sekolah.
  • Para guru dan pegawai dimohon memberi contoh anak didik agar tidak merokok di lingkungan sekolah.
Himbauan-himbaun tersebut diharapkan bisa berjalan disekolah-sekolah. Gue pribadi langsung memberi penjelasan langsung pada murid-murid tentang bahaya merokok. 
 
Jadi setiap pagi sebelum materi dan praktek, gue sedikit bertausiah. Gue juga pesen sama mereka semua kalau jangan takut negur gurunya yang lagi ngisep rokok, entah itu saat kegiatan belajar atau ngisep rokoknya di lingkungan sekolah.
 
 

Gak cuma  murid-muridnya yang dapet tausiah geratis, tapi temen-temen guru juga gue himbau untuk tidak merokok di sekolah apalagi didepan murid langsung. Seenggak-enggaknya kalau mulut mereka gak tahan ngisep nikotin, gue udah nyiapin laci meja kantor untuk tempat kusus merokok. 
 
Itu juga kalau mereka mau ngelipet badan masuk di laci meja. Gue jamin aman dan gak akan ketahuan murid-murid.

Sebagai orang yang bekerja di dunia pendidikan, gue harap bisa menjadi contoh bagi mereka. Gue mengajarkan mereka bagaimana mengarungi hidup dimasa depan, dan mereka memberikan gue pelajaran bagaimana bertahan hidup saat ini.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.