Followers

Saturday, December 6, 2014

Salam Sahabat Perjuangan Saudara Daniel

Saudaraku daniel yang baik

saudaraku daniel yang baik

masih kusimpan sms saudara yang dikirim dua bulan lalu ingin ketemu dan makan sama dan segalanya terbayang semua kala ketemu tentu kita akan bicara soal sastera dan masa depan dan tentu saja soal politik masa kini dan mendatang sabahan/anak cucu cicit tidak akan ketinggalan.

kita sama berjuang dalam bidang ini disamping sastera yang sama kita akrapi sejak sekian lama dan itu terus mekar dalam benak saya dan itu juga menyebabkan kita akrap penuh kasih sayang.

tetapi ketika saya buka muka buku hari ini setelah 3 hari saya mogok sebentar tak menatap muka buka, tiba2 di sana sini ada nota yang cukup menyedihkan saya dan serentak kota kinabalu hiba pilu rawan sedih yang amat sangat.

mentari di atas kepala saya menangis,sedang pohonan dan beburung seperti bisu tidak lagi menyapa seperti selalu sambil tunduk ikut sama merasakan kesedihan ini.

saudaraku daniel, masih terbayang kala kita ketemu sebelum ini saudara akan terus menjabat tangan saya sambil bertanya kabar dan mendoa saya sihat dan terus menulis dan menulis dan itu cukup saya ingatkan segala.

tetapi kala kita masih lagi dalam perjuangan demi sabahan yang hidup perit derita payah dukacita, tiba2 dikau pergi pula meninggalkan kami semua dan sebenarnya dikau tidak pergi dan dikau masih ada di sisi kami sebagai sumber semangat untuk terus berjuang mempertahankan hak-hak anak sabah agar jangan sampai merempat nantinya.

kekadang, tika saudara sudah tiada bersama kami, terfikirkan juga yang mungkin saya dan teman2 lain juga akan sama mengikut jejak saudara yang waktunya kita tidak tahu, mungkin saja esok, lusa atau malam ini dan hanya Allah sahaja yang tahu duhai saudaraku daniel yang baik.

inilah kesedihan yang cukup saya rasakan dan sesungguhnya pemergian saudara itu satu kehilangan yang cukup menyentuh hati pilu sedih buat sasterawan dan politikus yang sama perjuangkan keadilan dan menentang penindasan, kemungkaran kerajaan yang sebenarnya tidak mendahulukan rakyat, sebaliknya mendahulukan poket kantung mereka itu terus kembung merampas mengambil hak-hak rakyat sabahan.

waktu saya juga rasanya tidak lama mungkin akan sama pergi seperti saudara dan diharap keluarga yang saudara tinggalkan bersabar menerima hakikat ketentuan Allah ini.

salam sayang untuk semua

ISMAILY BUNGSU
kota kinabalu
6/12/2014
11:26am masih kusimpan sms saudara yang dikirim dua bulan lalu ingin ketemu dan makan sama dan segalanya terbayang semua kala ketemu tentu kita akan bicara soal sastera dan masa depan dan tentu saja soal politik masa kini dan mendatang sabahan/anak cucu cicit tidak akan ketinggalan.

kita sama berjuang dalam bidang ini disamping sastera yang sama kita akrapi sejak sekian lama dan itu terus mekar dalam benak saya dan itu juga menyebabkan kita akrap penuh kasih sayang.

tetapi ketika saya buka muka buku hari ini setelah 3 hari saya mogok sebentar tak menatap muka buka, tiba2 di sana sini ada nota yang cukup menyedihkan saya dan serentak kota kinabalu hiba pilu rawan sedih yang amat sangat.

mentari di atas kepala saya menangis,sedang pohonan dan beburung seperti bisu tidak lagi menyapa seperti selalu sambil tunduk ikut sama merasakan kesedihan ini.

saudaraku daniel, masih terbayang kala kita ketemu sebelum ini saudara akan terus menjabat tangan saya sambil bertanya kabar dan mendoa saya sihat dan terus menulis dan menulis dan itu cukup saya ingatkan segala.

tetapi kala kita masih lagi dalam perjuangan demi sabahan yang hidup perit derita payah dukacita, tiba2 dikau pergi pula meninggalkan kami semua dan sebenarnya dikau tidak pergi dan dikau masih ada di sisi kami sebagai sumber semangat untuk terus berjuang mempertahankan hak-hak anak sabah agar jangan sampai merempat nantinya.

kekadang, tika saudara sudah tiada bersama kami, terfikirkan juga yang mungkin saya dan teman2 lain juga akan sama mengikut jejak saudara yang waktunya kita tidak tahu, mungkin saja esok, lusa atau malam ini dan hanya Allah sahaja yang tahu duhai saudaraku daniel yang baik.

inilah kesedihan yang cukup saya rasakan dan sesungguhnya pemergian saudara itu satu kehilangan yang cukup menyentuh hati pilu sedih buat sasterawan dan politikus yang sama perjuangkan keadilan dan menentang penindasan, kemungkaran kerajaan yang sebenarnya tidak mendahulukan rakyat, sebaliknya mendahulukan poket kantung mereka itu terus kembung merampas mengambil hak-hak rakyat sabahan.

waktu saya juga rasanya tidak lama mungkin akan sama pergi seperti saudara dan diharap keluarga yang saudara tinggalkan bersabar menerima hakikat ketentuan Allah ini.

salam sayang untuk semua

ISMAILY BUNGSU
kota kinabalu


6/12/2014

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.