Followers

Tuesday, December 31, 2013

RM15 juta DBKL sambut 2014, gila dan menghina - Wardina

[KERJA GILA & MENGHINA] Suruh Rakyat Berjimat, DBKL Peruntuk RM15 Juta Sambut 2014


 
KUALA LUMPUR: “Ini gila dan menghina. Saban tahun ia acara lagha yg langsung tiada faedah kepada rakyat. Kecuali jika sibuk benar mahu mempertahankan alasan pelancongan,” tulis selebriti Wardina Safiyyah menerusi facebook.
Beliau menyatakan demikian sebagai respons kepada tindakan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) yang memperuntukkan RM15 juta untuk sambutan tahun baru 2014.

Wardina menambah: “Ini gila dan menghina, di saat rakyat disuruh berjimat cermat, hidup dengan berkat dan halal, positif dengan segala kenaikan, 15 juta dihabiskan untuk detik 2014”.


Berikut ialah komen beliau.

Entahlah saya bersependapat dengan rakan saya...hati ni tak boleh terima 15 juta "dibazir" begitu saja Ye lah 'Celebrate'lah... suka hati lah..di saat rakyat tenat.. tenat dari banyak segi..fizikal, kewangan, spiritual, moral... in my opinion we shouldn't be "celebrating" ... (you don't have to agree)

A future full of struggles and uncertainty for me.. Happy new Year 2014...

Dari FSS: "15 JUTA diperuntukkan oleh DBKL untuk perayaan tahun baru!

Ini gila dan menghina. Saban tahun ia acara lagha yg langsung tiada faedah kepada rakyat. Kecuali jika sibuk benar mahu mempertahankan alasan pelancongan.

Ini gila dan menghina, di saat rakyat disuruh berjimat cermat, hidup dengan berkat dan halal, positif dengan segala kenaikan, 15 juta dihabiskan untuk detik 2014.

Gila dan menghina! Di saat program menangani gejala sosial langsung tiada bajet!"


Khawatirkan Tindakan Maksiat, Ulama Aceh Haramkan Perayaan Tahun Baru

Banda Aceh - Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh mengeluarkan fatwa haram merayakan tahun baru masehi bagi umat Muslim. Fatwa itu dikeluarkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang menjurus kepada maksiat.

Ketua MPU Banda Aceh, Abdul Karim Syeikh, mengatakan, perayaan tahun baru merupakan bagian dari ritual dalam agama lain. Perayaan itu lahir dari ritual Romawi Kuno.

"Kami berkesimpulan bahwa hukum merayakan tahun baru bagi umat Muslim haram hukumnya," kata Abdul Karim, Jumat (27/12/2013).

Untuk itu, MPU Banda Aceh meminta kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk tidak mengeluarkan izin keramaian saat perayaan tahun baru. MPU juga telah meminta seluruh elemen masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru.

"Kita sudah surat Muspika plus untuk tidak merayakan tahun baru dan tanggapan mereka semua cukup baik," jelas Abdul Karim.

Selain itu, MPU juga meminta seluruh hotel maupun tempat penginapan di Aceh untuk tidak mengadakan acara pesta dan perayaan dalam bentuk apapun untuk menyambut tahun baru Masehi. Sementara untuk warga non-Muslim diminta untuk menghargai Aceh yang menerapkan syariat Islam sehingga tidak merayakan tahun baru.

"Kami meminta seluruh elemen masyarakat untuk mencegah kemaksiatan yang terjadi di Aceh," ungkap Abdul Karim. - detik.com


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.