Pakatan Menuju Ke-Putrajaya
Dalam tulisan kali ini saya mengambil satu contoh dari kisah Abu Lahab dan istrinya bagimana mereka berdua bersusah payah mematikan da’wah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Allah Ta’ala berfirmanتَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ {1} مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2}سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ {3}وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ {4}فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ {5}
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula)
istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut. (QS
al Lahab : 1 – 5)
Ketika turun ayat surat 26 ayat 214,وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ
Artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”
Artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”
Kemudian Rasulullah keluar ke bukit shafa, dan di kisahkan sebagaimana
Imam Bukhori meriwayatkan, hadist berikut iniعَنْ اِبْن عَبَّاس أَنَّ
النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْبَطْحَاء
فَصَعِدَ الْجَبَل فَنَادَى ” يَا صَبَاحَاهُ ” فَاجْتَمَعَتْ إِلَيْهِ
قُرَيْش فَقَالَ ” أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوّ
مُصَبِّحُكُمْ أَوْ مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ تُصَدِّقُونِي ؟ – قَالُوا
نَعَمْ قَالَ – فَإِنِّي نَذِير لَكُمْ بَيْن يَدَيْ عَذَاب شَدِيد فَقَالَ
أَبُو لَهَب أَلِهَذَا جَمَعْتنَا ؟ تَبًّا لَك فَأَنْزَلَ اللَّه ”
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَب وَتَبَّ “
Artinya : Dari Ibnu Abbas ra :
Nabi صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar ke tanah lapang, lalu ia
naik keatas bukit dan menyeru “berkumpullah pagi-pagi” lalu berkumpulah
warga Qurays kepada Rasulullah “صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”,
setelah itu beliau berkata
“Bagaimanakah pendapatmu bila aku beritahukan
kepada kalian bahwa musuhmu akan datang menyerangmu di waktu pagi dan
sore?, Apakah kalian akan akan membenarkan beritaku itu?
Mereka menjawab
“Ya”, Rasulullah kemudian melanjutkan perkataannya, “Kalau begitu aku
ini adalah pemberi peringatan terhadap azab Allah yang berat” Maka
berkatalah Abu Lahab, Untuk inikah kamu kumpulkan kami? Binasalah kamu,
Maka Allahpun menurunkan surat { تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ }
artinya “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan
binasa”[1]
Abu lahab adalah salah seorang Paman Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Nama Lengkapnya Abbul ‘Uzza bin Abdul Muthalib, nama panggilannya adalah Abu Utaibah. Dinamakan Abu Lahab karena wajahnya yang sangat bercahaya.
Abu lahab adalah salah seorang Paman Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Nama Lengkapnya Abbul ‘Uzza bin Abdul Muthalib, nama panggilannya adalah Abu Utaibah. Dinamakan Abu Lahab karena wajahnya yang sangat bercahaya.
Dia adalah orang yang paling banyak menyakiti
Nabi dan sangat membencinya, menghina dan meremehkannya serta meremehkan
agamanya.
Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyeru:
Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyeru:
يَا أَيّهَا النَّاس قُولُوا لَا إِلَه إِلَّا اللَّه تُفْلِحُوا
Artinya “Wahai umat manusia, katakanlah tidak ada Tuhan melainkan
Allah, maka kalian akan berbahagia“. Sedangkan orang-orang ketika itu
berkumpul mengelilingi beliau. Abu Lahab merapatkan diri dengannya dan
berdiri di belakangnya sambil berkata “sesungguhnya dia ini orang murtad
dan dusta”. Dan Abu lahab menguntit kemana saja beliau pergi.”
وَتَبَّ ”
أَيْ وَقَدْ تَبَّ تَحَقَّقَ خَسَارَته وَهَلَاكه
[وَتَبَّ] artinya sesungguhnya dia telah rugi dan binasa.
[وَتَبَّ] artinya sesungguhnya dia telah rugi dan binasa.
Abu Lahab pernah mengatakan “Bila yang dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka aku akan menebus diriku di hari kiamat nanti dengan harta dan anakku” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat selanjutnyaمَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2}
artinya : Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.قَالَ اِبْن عَبَّاس وَغَيْره” وَمَا كَسَبَ ” يَعْنِي وَلَده
Artinya : Berkata Ibnu Abbas dan selainnya[2]
“apa yang ia usahakan.”
Yaitu anaknya. Maka harta dan anaknya itu tidaklah berfaedah sama sekali disisi Allah.
Selanjutnya Allah berfirman “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak. (ayat 3)” yaitu yang bergejolak, bara api dan daya bakar
yang sangat hebat” Kemudian Allah mengabarkan tentang istri dari Abu
Lahab sebagaimana firman-Nya
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar“
Ketika itu sebenarnya Istri Abu Lahab ini dari kalangan terhormat dari
kaum Qurays. Dia Adalah Ummu Jamil. Adapun namanya adalah Arwa Harb bin
Umayyah, saudari Abu Sufyan. Dia memberi bantuan kepada suaminya dalam
hal mekaukan kekufuran dan pembangkangan.
Itulah sebabnya di hari kiamat
nanti diapun akan memberi bantuan kepada suaminya ketika disiksa di
dalam api neraka jahannam. Itulah sebabnya Allah Ta’ala berfirman
“pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”
Berkata
Sa’id al Musayyab “bahwa dia (ist ri Abu Lahab) adalah seorang yang
memiliki kalung yang sangat mahal di lehernya, kemudian dia berkata aku
akan mendermakan kalaung ini untuk melancarkan permusuhan kepada
Muhammad, dengan demikian Allah pun akan memberikan siksaan kepadanya di
dalam neraka dengan tali dari sabut”.
قَالَ الْعُلَمَاء وَفِي هَذِهِ
السُّورَة مُعْجِزَة ظَاهِرَة وَدَلِيل وَاضِح عَلَى النُّبُوَّة فَإِنَّهُ
مُنْذُ نَزَلَ قَوْله تَعَالَى” سَيَصْلَى نَارًا ذَات لَهَب وَامْرَأَته
حَمَّالَة الْحَطَب فِي جِيدهَا حَبْل مِنْ مَسَد ” فَأَخْبَرَ عَنْهُمَا
بِالشَّقَاءِ وَعَدَم الْإِيمَان لَمْ يُقَيِّض لَهُمَا أَنْ يُؤْمِنَا
وَلَا وَاحِد مِنْهُمَا لَا بَاطِنًا
Para Ulama berkata : “Dan dalam
surat ini terkandung mukjizat yang sangat jelas sebagai dalil yang
sangat terang tentang nubuwah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, Sebab
ketia Allah menurunkan firman-Nya: “Kelak dia akan masuk ke dalam api
yang bergejolak.
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di
lehernya ada tali dari sabut.“. maka dengan ayat ini mengabarkan bahwa
keduanya itu sudah pasti di timpa kesengsaraan dan tidak ada keimanan
lahir dan bathin.
Kesimpulan dan Faedah
Kesimpulan dan Faedah
Dari ayat ini bias kita jadikan I’tibar bagi manusia yang berusaha mencoba menghalangi dan menantang apa yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, karena memperturutkan hawa nafsu, mempertahankan kepercayaan yang salah, tradisi yang usang, dan adat istiadat yang bertentangan dengan syrari’at. Mereka menjadi lupa diri karena sanggup serta memiliki kekayaan.
Mereka menyangka bahwa dengan kekayaannya maksudnya itu akan
berhasil dan ide-idenya itu akan di terima di kalangannya., karena
selama ini dia Abu Lahab adalah orang yang terhorrmat, dipuji karena
tampan, karena berpengaruh. Namun apa yang direncanakan adalah di
gagalkan oleh Allag Ta’ala.
Faedah:
Faedah:
* Bahwa hubungan kekeluargaan tidak menjamin bahwa dirinya itu akan selamat dari siksa api neraka jika sikap yang di lakukannya jelas-jelas menentang Islam yang di bawa oleh Rasulullah
* Surat ini mengandung makana bahwa,
betapa hinanya orang yang kerjanya “membaya kayu baker” yaitu menghasut
dan memfitnah kesana-kemari serta membusuk-busukan orang lain.
Referensi :
Referensi :
* Tafsir Ibnu Katsir, Surah Al Lahab, ayat 1 – 5
* Tafsir Jami’ul Bayan, At Thabari, ayat 1 – 5
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.